Minggu, 25 November 2012


Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif Pendidikan bimbingan konseling

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan sura keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara nomor 26 tahun 1989 menyebutkan bahwa pekerjaan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan mengajar yang satu sama lain berkedudukan seimbang dan sejajar. Dalam surat keputusan tersebut bahwa seorang guru di sekolah dapat mengerjakan kegiatan mengajar atau kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Keberadaan pelayanan bimbingan konseling di sekolah dipertegas lagi dengan peraturan pemeraintah nomor 29 tahun 1990 (tentang pendidikan menengah) bahwa bimbingan diberikan oleh guru pembimbing. Di SMU pekerjaan bimbingan dan konseling tidak lagi dicampur adukkan dengan pekerjaan mengajar atau praktek. Guru pembimbing itulah yang secara khusus diberi tugas melaksanakan pelayanan BK di sekolah.
Namun sejak dulu guru BK tidak mendapatkan jam tatap muka di kelas, tetapi mendapatkan tugas yang setara dengan jam mengajar guru-guru yang lain, yang berupa membimbing 150 siswa. Baru tahun 2001 setiap guru BK di samping tugas tersebut, diberikan tambahan jam tatap muka di kelas sebanyak satu jam pelajaran setiap kelas dalam satu minggu. Adapun tugas tambahan tersebut khusus memberikan pelajaran tentang sikap, perilaku, sopan santun, dan budi pekerti, agar siswa memiliki nilai mata pelajaran tersebut sebagai syarat kenaikan kelas bagi kelas I dan II serta untuk syarat kelulusan bagi kelas III. Dalam hal tugas membimbing siswa agar dapat sukses dalam kenaikan kelas, kelulusan, kelanjutan studi, dan setelah lulus memperoleh pekerjaan, maka perlu diberikan informasi-informasi, arahan-arahan, dan kiat-kiat untuk mencapai sukses.
Pada saat sekarang yang menjadi tuntutan dari manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang harus dilakukan di SMU, menyebabkan sekolah yang satu ini dengan yang lain tidak sama. Misal di SMU Negeri 1 Sanden, para siswa kelas I, II, dan III mendapatkan jam masuk kelas bagi guru pembimbing, sehingga layanan informasi bimbingan dapat diberikan langsung oleh guru pembimbing. Layanan informasi dari guru pembimbing ini penting sekali apalagi bagi para siswa kelas II, karena kahir semester kelas ini para siswa akan dihadapkan pada pilihan kelompok bidang studi yang diinginkan, IPA atau IPS yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Karena jam masuk layanan guru pembimbing hanya 45 menit tentu saja segala informasi, pertimbangan dan pengarahan yang diberikan oleh guru pembimbing tidak mencukupi. Untuk itu layanan informasi perlu ditambah dengan menggunakan cara memberikan brosur, melalui kotak masalah, dan melalui papan bimbingan yang dipasang di tempat yang mudah dijangkau siswa. Yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan papan bimbingan, karena papan bimbingan dapat merupakan saran untuk memberikan layanan informasi secara tertulis baik berupa gambar-gambar, karikatur, maupun pengumuman yang berkaitan dengan bimbingan. Dengan adanya papan bimbingan tersebut diharapkan dapat berperan efektif dalam memberikan layanan informasi kepada siswa.
B.     Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di depan dapat penulis kemukakan mengenai permasalahan sebagai berikut:
Kurangnya jam tatap muka di kelas bagi guru Bimbingan dan Konseling
Banyaknya informasi yang harus disampaikan oleh guru BK
Perlunya layanan informasi tentang bimbingan belajar
Perlunya layanan informasi tentang bimbingan pribadi dan sosial
Perlunya layanan informasi tentang bimbingan karir
Kurangnya sarana yang mendukung dalam penyampian informasi secara cepat dan mencakup semua layanan informasi
Perlunya metode yang tepat untuk menyampaikan semua informasi
Supaya semua layanan informasi dapat tercakup diperlukan media yang paling memadai yaitu dengan papan bimbingan

C.    Batasan masalah
Permasalahan utama yaitu menyangkut efektifitas pemanfaatan papan bimbingan dalam memberikan layanan informasi mengenai bimbingan belajar.

D.    Rumusan masalah
Dari batasan masalah yang ada, dapat dibuat rumusan masalah tentang: bagaimanakah efektivitas pemanfaatan papan bimbingan dalam memberikan layanan informasi tentang bimbingan belajar.

E.     Tujuan penelitian
Untuk mengetahui pemanfaatan papan bimbingan oleh siswa kelas II di SMU negeri I sanden dalam memberikan layanan informasi tentang bimbingan belajar.
F.     Manfaat hasil penelitian
Manfaat hasil penelitian dapat dilihat dari dua aspek, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
Manfaat secara teoritis
Sebagai sumbangan pikiran pada pengembangan teknik layanan informasi dalam bimbingan dan konseling di sekolah.
Manfaat secara praktis
Bagi kepala sekolah, dapat memberikan informasi adanya pengembangan teknik bgai guru pembimbing di samping memberikan layanan informasi melalui papan bimbingan.
Bagi guru pembimbing yang mendapatkan jam mengajar 45 menit, dapat digunakan sebagai umpan balik (feed back) untuk memanfaatkan papan bimbingan dalam memberikan layanan informasi.
G.    Definisi operasional
Pemanfaatan papan bimbingan adalah penggunaan media papan yang ditempelkan pada dinding sekolah untuk memberikan layanan informasi secara tertulis tentang bimbingan dan konseling oleh siswa kelas II di SMU Negeri 1 Sanden. Dalam papan tersebut ditempelkan tentang berbagai informasi mengenai bimbingan yang dapat berbentuk artikel, poster, buletin, karikatur, gambar-gambar yang ada kaitannya dengan masalah bimbingan layanan. Adapun papan tersebut dipajangkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh semua siswa, sehingga siswa dapat dengan mudah membaca dan memahami hal-hal yang perlu diketahui dan memungkinkan siswa dapat menentukan arah belajar maupun arah hidup selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar